2.10.10

>> TUKANG KAYU & RUMAHNYA


Ada seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan anak-anaknya.

Pemilik perusahaan merasa sedih karena kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu itu sebelum pensiun untuk membuat sebuah rumah untuk pemilik perusahaannya itu.

Tukang kayu itu menyetujuinya tapi sebenarnya ia merasa terpaksa karena ia ingin segera pensiun. Oleh karena itu ia mengerjakan bangunan rumah terakhirnya itu tidak dengan sepenuh hati. Ia kadang ogah-ogahan dan tak setia seperti semula. Ia cuma menggunakan bahan bangunan ala kadarnya saja. Akhirnya selesailah rumah pemilik perusahaan yang dimintanya. Hasilnya bukan sebuah rumah yang baik.

Ketika pemilik perusahaan itu datang, melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah kepada si tukang kayu itu sambil berkata, “Ini adalah rumahmu. Saya menghadiahkan rumah ini untukmu sebagai ucapan terimakasih saya kepadamu selama pengabdianmu di perusahaanku ini. Terimalah rumah ini.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu itu. Ia malu dan menyesal. Seandainya ia tahu bahwa ia membangun rumah itu untuk dirinya, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang sebaik-baiknya. Ia akan memilih bahan bangunan yang paling baik. Namun itu semua sudah lewat. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang jelek buah hasil karyanya sendiri.

***************************

Afwan sekedar mengingatkan......

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kebanyakan dari kita menjadi orang yang tidak setia dan tidak bekerja sebaik-baiknya ketika kita diberi kepercayaan saat ini. Kita tak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut dan menyesal saat kita melihat hasil dari apa yang telah kita lakukan.

Hidup itu seperti membangun sebuah rumah kita sendiri. Setiap hari kita hendaknya setia mengumpulkan bahan-bahan bangunan yg terbaik, memasang papan, memukul paku, mendirikan dinding dan atap. Bekerja asal-asalan, apalagi melalaikannya dengan berpesta pora makan minum hingga mabuk seenaknya sendiri, akan berakibat fatal. Bukan saja rumahnya itu akan jelek jadinya bisa jadi malahan rumah itu tidak selesai terbangun.